Ketua Dekranasda NTT Julie Sutrisno Laiskodat, pose bersama dengan para siswa-siswi SMK Katolik Santo Pius 10 Insana TTU saat melakukan Studi Banding di Gedung Dekranasda NTT, Selasa, 17 Mei 2022. (Dok. JUBIR.id / L. Ng. Mbuhang)
KUPANG, JUBIR.id – Ketua Dekranasda Nusa Tenggara Timur (NTT) Julie Sutrisno Laiskodat menerima kunjungan siswa-siswi SMK Katolik Santo Pius 10 Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa, 17 Mei 2022.
Sebanyak 21 orang siswa-siswi SMK Katolik Santo Pius 10 Insana ini, adalah siswa angkatan pertama jurusan Tata Busana yang melakukan studi banding di Dekranasda NTT.
Sebelum menemui Ketua Dekranasda NTT Julie Sutrisno Laiskodat di lantai 2, para siswa – siswi yang didampingi lima orang guru saat tiba di Gedung Dekranasda NTT dikenalkan produk unggulan NTT di lantai 1 oleh staf Dekranasda NTT
Produk lokal itu, antara lain kopi, kelor, rumput laut, sabun serta produk unggulan lainnya.
Selain itu, juga para siswa dikenalkan tenun motif daerah NTT yang dipajang di masing-masing stand dari 22 kabupaten dan kota di lantai 2 Gedung Dekranasda NTT. Tak hanya itu, para siswa juga dijelaskan oleh mama-mama penenun tentang teknik menenun dan teknik pewarnaan kain saat menenun.
Julie Laiskodat, saat menerima siswa-siswi SMK Katolik Santo Pius 10 Insana mengatakan, Dekranasda adalah tempat pemerintah menunjukkan potensi seluruh daerah NTT.
Selanjutnya, Julie Laiskodat yang akrab disapa Bunda Julie ini menjelaskan bahwa ada 22 stand dari kabupaten dan kota di lantai 2 Gedung Dekranasda NTT.
“Jadi untuk di lantai 2, ada 22 stand. Stand itu bukan toko, tapi menceritakan semua tentang NTT, dimana ada tenun, aksesoris, pariwisata, tariannya, rumah adatnya dan lain segala macam. Sesuai program pak Gubernur adalah pariwisata. Maka ada wisatawan kalau datang ke Dekranasda belum sempat berkunjung tempat wisata di Kota Kupang, ada mini NTT disini yang mengetahui tentang TTU, Belu dan kabupaten lainnya. Karena disini ada adatnya, tariannya dan lain sebagainya”, ungkap Bunda Julie.
Selain itu, ada salah satu potensi budaya NTT, adalah menenun. “Jadi menenun ini ada mama-mama juga yang mengajar tentang menenun. Karena Bunda berharap dari tempat-tempat kalian ini ada juga yang mau belajar untuk menenun. Karena tenun ini adalah salah satu mata pencaharian”, ujarnya.
“Nanti jika kalau memang ada anak-anak yang memang mau menuju ke sana menenun, kami akan memberi modal berupa alat dan benang. Dan, hasil tenunnya bisa dijual ke Dekranasda NTT”, tambah Bunda Julie.
Selanjutnya, Bunda Julie menjelaskan bahwa di lantai 1 ada toko Dekranasda. Yang mana toko itu, adalah seluruh tenun daerah NTT maupun potensi madu, kopi dan kelor dipajang lantai 1.
Sementara itu, Sofia Tunabenany, Guru SMK Katolik Santo Pius 10 Insana TTU mengatakan, kunjungan ke Dekranasda NTT dalam rangka studi banding bagi siswa-siswi Jurusan Tata Busana. Karena ada kaitannya dengan mata pelajaran Pariwisata Busana.
Selain itu, para siswa juga bisa mendapatkan ilmu pengetahuan tentang potensi NTT di Dekranasda. Karena di setiap stand ada video edukasi dari masing-masing kabupaten dan kota. (L. Ng. Mbuhang)