Promosi Tenunan Yang Menjadi Daya Tarik Wisatawan
Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang kaya akan budaya dan juga keindahan alam. Di lansir dari Indonesia.go.id, NTT memiliki adat istiadat yang berbeda ,terdapat kesamaan di antara semua suku yang tersebar di kepulauan NTT, yakni kain tradisional nya.
Kain khas itu di kenal dengan nama tenun. Pembuatan tenunan tidaklah mudah mulai dari proses penggulungan benang, di bentangkan, lalu mulailah di tenun menurut motif masing-masing daerah.
Yang dilakukan generasi zaman sekarang adalah bagaimana mempromosikan tenunan kepada wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Dalam kegiatan yang di helat pada tanggal (17/Jan/2020). Dekranasda turun langsung mengunjungi pantai tablolong yang merupakan salah satu destinasi wisata yang ada di Nusa Tenggara Timur.
Dengan menunjukan berbagai tenunan yang ada dari setiap Kabupaten/Kota Provinsi NTT merupakan hal yang menarik Mata wisatawan.
Dengan kisaran harga mulai dari 50.000,-hingga mencapai kisaran jutaan rupiah. Banyak peminat yang tentunya sangat antusias membeli tenunan tersebut untuk dijadikan oleh-oleh.
Semua tenunan yang dipamerkan memiliki ciri khas masing, mulai dari motif,warna,dan ukuran. Ada empat macam tenunan yang di kenal wisatawan yaitu ikat, sotis, buna dan songket.
Yang paling diminati wisatawan adalah tenun ikat terkhususnya tenunan ikat yang dibuat menggunakan pewarna alam seperti daun nila, akar daun mengkudu atau kulit manggis dan beberapa tumbuhan lainnya yang dapat mempertahankan warna dan keunikan tenunan tersebut.
Selain bertujuan mempromosikan tenunan, ini juga menjadi tumpuan asa untuk memajukan dan meningkatkan gairah ekonomi kreatif Nusa Tenggara Timur ke depan. Apalagi, kerajinan tenunan di NTT melibatkan banyak UMKM.
Referensi : Indonesia.go.id